Jamur akar putih merupakan penyakit yang sangat membahayakan
pada tanaman karet.penyakit ini seandainya dibiarkan akan mengakibatkan fatal
pada perkembangan tanaman karet disekitarnya,maka dari itu kita harus mengenal
bagaimana ciri-ciri tanaman karet yang terkena penyakit akar putih,apa penyebab
penyakit tersebut,dan apa yang harus dilakukan untuk pencegahan dan pembasmian
penyakit jamur akar putih pada tanaman karet,baik karet unggul maupun karet
liar/kampung
Gejala Serangan
Serangan jamur menyebabkan akar menjadi busuk dan apabila
perakaran dibuka maka pada permukaan akar terdapat semacam benang-benang
berwarna putih kekuningan dan pipih menyerupai akar rambut yang menempel kuat
dan sulit dilepas.
Gejala serangan yang tampak adalah daun-daun yang semula
tampak hijau segar berubah menjadiberwarna hijau gelap kusam, layu akhirnya
kering dan gugur kemudian diikuti kematian tanaman.
Gejala lanjut akar membusuk, lunak dan berwarna coklat.
Deteksi Dini Penyakit
Pemberian mulsa/rumput kering pada leher akar, 2-3 minggu
kemudian mulsa diangkat, bila terserang jamur akar putih JAP akan tampak benang
warna putih menempel pada leher akar.
Dilakukan pada awal dan akhir musim hujan.
Pengendalian
Pengendalian JAP lebih diarahkan kepada pencegahan
pertambahan tanaman terserang. Cara pencegahan JAP :
Menanam tanaman penutup tanah jenis kacangkancangan, minimal
satu tahun lebih awal dari penanaman karet.
Sebelum penanaman, lubang tanam ditaburi biakan jamur
Trichoderma harzianum yang dicampur dengan kompos sebanyak 200 gr/lubang tanam
(1 kg T. Harzianum dicampur dengan 50 kg kompos/pupuk kandang).
Pengendalian pada areal yang sudah terserang JAP:
Pada serangan ringan masih dapat diselamatkan dengan cara
membuka perakaran, dengan membuat lubang tanam 30 cm disekitar leher akar
dengan kedalaman sesuai serangan jamur.
Permukaan akar yang ditumbuhi jamur dikerok dengan alat yang
tidak melukai akar. Bagian akar yang busuk dipotong dan dibakar. Bekas kerokan
dan potongan diberi ter dan Izal kemudian seluruh permukaan akar dioles dengan
fungisida yang direkomendasikan.
Setelah luka mengering, seluruh perakaran ditutup kembali
dengan tanah.
Empat tanaman di sekitar tanaman yang sakit ditaburi dengan
T. Harzianum dan pupuk.
Tanaman yang telah diobati diperiksa kembali 6 bulan setelah
pengolesan dengan membuka perakaran, apabila masih terdapat benang jamur maka
dikerok dan dioles dengan fungisida kembali.
Pengolesan dan penyiraman akar dengan fungsida dilakukan
setiap 6 bulan sampai tanaman sehat.
Tanaman yang terserang berat atau telah mati/tumbang harus
segera dibongkar, bagian pangkal batang dan akarnya dikubur diluar areal
pertanaman, menggunakan wadah agar tanah yang terikut tidak tercecer di dalam
kebun.
Bekas lubang dan 4 tanaman di sekitarnya ditaburi 200 gram
campuran Trichoderma sp. dengan pupuk kandang 200 gr per lubang atau tanaman.
Pencegahan
Pada lahan yang sudah terinfeksi dengan JAP, dan akan
ditanami karet dibersihkan dari tunggul-tunggul karet. Lubang penanaman diberi
belerang100 – 200 gram per lobang.
Disekitar tanaman muda yang berumur kurang dari 2 tahun
ditanami tanaman antagonis antara lain Lidah mertua, Kunyit dan Lengkuas.